Senin, 28 Desember 2015

Fakta tentang Rayap

Rayap adalah serangga sosial anggota bangsa Isoptera yang dikenal luas sebagai hama penting kehidupan manusia. Rayap bersarang di dan memakan kayu perabotan atau kerangka rumah sehingga menimbulkan banyak kerugian secara ekonomi. Rayap masih berkerabat dengan semut, yang juga serangga sosial. Dalam bahasa Inggris, rayap disebut juga "semut putih" (white ant ) karena kemiripan perilakunya.

Sebutan rayap sebetulnya mengacu pada hewannya secara umum, padahal terdapat beberapa bentuk berbeda yang dikenal, sebagaimana pada koloni semut atau lebah sosial. Dalam koloni, rayap tidak memiliki sayap. Namun demikian, beberapa rayap dapat mencapai bentuk bersayap yang akan keluar dari sarangnya secara berbondong-bondong pada awal musim penghujan (sehingga seringkali menjadi pertanda perubahan ke musim penghujan) di petang hari dan beterbangan mendekati cahaya. Bentuk ini dikenal sebagai laron atau anai-anai .

Fakta mengenai rayap :

  1. Rayap bisa digolongkan sebagai makhluk hidup paling tua di dunia. Rayap sudah ada sejak 100 juta tahun yang lalu
  2. Ada 3 jenis kasta dalam rayap : kasta prajurit, kasta pekerja, dan kasta reproduktif
  3. Kasta pekerja merupakan jumlah terbesar dalam suatu koloni, jumlahnya dapat mencapai 90% dari keseluruhan koloni.
  4. Kasta pekerja tidak bersayap, steril dan buta. Kepalanya berwarna pucat hampir serupa dengan wana tubuh yang lain
  5. Pada rayap kayu kering dan rayap kayu basah tidak benar-benar memiliki kasta pekerja, melainkan kasta pekerja berasal dari kelompok rayap muda yang akan berkembang menjadi kasta prajurit atau reproduktif
  6. Kasta prajurit memiliki ciri khusus berupa bentuk kepala yang besar dan memiliki capit pada kedua sisi kepalanya.
  7. Kasta reproduktif merupakan kasta dari calon ratu dan raja. Ratu rayap bisa mencapai ukuran 5 – 9 cm karena mengalami penggelembungan pada perut, usus, dan lemak tubuh. Ratu tidak bergerak hanya tinggal dalam ruangannya yang dinamakan ruang ratu
  8. Beberapa perilaku rayap:
§ Saling menyuapi atau tropalaksis

Kasta prajurit dan kasts reproduktif (ratu dan raja) tidak bisa mencari makanan sendiri. Sumber makanan diperoleh dari kasta pekerja melalui perilaku saling menyuapi atau tropalaksis. Perilaku ini merupakan perilaku yang penting dalam koloni rayap, antar anggota bersifat senang saling menjilat, menyuapi, dan bersentuhan.

§ Senang bersembunyi atau kriptobiotik

Sifat lainnya, yaitu senang bersembunyi, menjauhi cahaya kecuali pada saat menjadi laron.

§ Kanibal

Pada kondisi sumber makanan terbatas, rayap seringkali menjadi kanibal. Perilaku kanibal ini sebagai mekanisme untuk menjaga keseimbangan energi di dalam koloni

§ Sistem komunikasi

Karena rayap mempunyai sistem penglihatan yang buruk mendekati buta, maka sistem komunikasi melalui suara dan cairan kimia.

§ Organ sensor

Dalam tubuh rayap mempunyai beberapa organ sensor :

1. Antena

Pada antena rayap bisa mendeteksi sumber air/kelembaban, serta feromon, yaitu cairan kimia yang sering dikeluarkan rayap sebagai peringatan kepada rayap lain apabila ditemukan makanan, atau ada musuh

2. Mulut

Mulut digunakan sebagai pengecap rasa

§ Senyawa Kimia

Feromon adalah senyawa kimia yang dikeluarkan oleh tubuh rayap. Feromon sangat penting dalam siklus hidup rayap. Feromon digunakan untuk peringatan apabila ada musuh, peringatan ada sumber makanan, pembangunan sarang, dan perkawinan

  • Rayap dewasa akan berubah menjadi laron pada awal musim hujan, laron mengadakan perkawinan dan sang betina akan menjadi ratu dan membuat koloni baru.
  • Rayap memakan selulosa pada kayu.
  • Rayap membutuhkan keadaan lembab.
  • Kayu yang lembab dan berjamur digemari oleh rayap. Pohon bambu dan palm dapat menarik minat rayap.
  • Plafon yang bocor, furniture yang lembab, serta kondisi tanah yang lembab dan berair berpotensi sebagai tempat membuat sarang bagi rayap.
Banyak kerugian yang diciptakan oleh rayap, misalnya plafon yang ambruk, mebel yang kropos, tanaman mati, kemasan prodek hancur dimakan rayap, barang digudang rusak karena digerogoti rayap, dan masih banyak lagi lainnya. menurut penelitian pada tahun 2003, diperkirakan jumlah kerugian yang ditimbulkan oleh rayap di ibu kota Jakarta mencapai 4,6 trilyun Rupiah!!!

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | SharePoint Demo